Sifilis Dan Cara Pengobatannya
Apa Itu Sifilis
Sifilis adalah salah satu Penyakit
Menular Seksual (PMS) yang menyebar dengan mudah dan cukup
mengkhawatirkan di Indonesia. Sifilis dapat mempertinggi risiko
terinfeksi HIV. Hal ini dikarenakan oleh lebih mudahnya virus HIV masuk
ke dalam tubuh seseorang bila terdapat luka. Sifilis yang diderita juga
akan sangat membahayakan kesehatan seseorang bila tidak diobati.
Baik pada penderita lelaki maupun
wanita, sifilis dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan rusaknya
organ-organ vital yang sebagian besar tidak dapat dipulihkan. Sifilis
pada ibu hamil yang tidak diobati, juga dapat menyebabkan terjadinya
cacat lahir primer pada bayi yang ia kandung.
Penyebab Penyakit Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri
spiroseta, Treponema pallidum. Bakteri yang berasal dari famili
spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang sangat kecil dan dapat hidup
hampir di seluruh bagian tubuh.
Penularan biasanya melalui kontak
seksual; tetapi, ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan
kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang
yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun
oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang
ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Anda tidak dapat tertular oleh
sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.
Gejala Penyakit Sipilis
Gejala penyakit Sipilisberlangsung 3-4
minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di
sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri
tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak
kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala
ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak
memperhatikan hal ini.
Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini
tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10
tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh
darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada
bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati,
limpa dan keterbelakangan mental.
Gejala Penyakit Sipilis Pada Wanita
mengenali gejala yang mungkin terjadi pada wanita, yang terurai dalam empat stadium berbeda.
Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh
munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus
atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat
spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan
kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah
beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan
stadium yang sangat menular.
Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu
tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di
telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka
di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip
dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada
stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua
minggu.
Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua
masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang
disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala
penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih
bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di
seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun
lamanya.
Stadium empat. Penyakit ini akhirnya
dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah
menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak
dan tulang.
Gejala Penyakit Sipilis Pada Pria
Sedangkan pada lelaki yang telah
tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang
dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa
pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan
pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut,
tenggorokan dan dubur.
Orang yang telah tertular oleh
spirochaeta penyebab sifilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga
hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sifilis
stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul
kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya
chancre.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar