Kamis, 14 Juni 2012

Jadi pengistilahan rahmat dalam ayat diatas adalah karena mesranya hubungan pancaran Nur tersebut didalam alam beserta komponennya, seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan, khususnya tentang penghidupan dan pertumbuhannya. Misalnya pada tumbuh-tumbuhan, bahwa perkembangan dan pertumbuhan yang ada pada tumbuh-tumbuhan itu adalah bukan dikarena sesuatu yang bersifat alam, akan tetapi bersumber dari pancaran Nur Muhammad melalui Nurullah yang bersifat menghidupi, begitu pula dengan manusia dan bintang.





Mari kita pahami skema pemahaman di bawah ini :






Dengan penghidupan yang bersumber dari zat Allah, melalui Nurullah dan Nur Muhammad tersebut, maka seluruh alam ini, khususnya tumbuh-tumbuhan mengalami perkembangan dan pertumbuhan, bahkan memiliki potensi yang bersifat membantu bagi kehidupan manusia. Jika manusia dapat memahami hakikat kehidupan ini, maka manusia akan lebih mudah memamfaatkan alam ini, menjadi sesuatu yang berharga dan berguna bahkan bermamfaat untuk kesuksesan hidup didunia maupun diakhirat, khususnya mamfaat yang berkaitan dengan kesehatan jasmani.

Karena menjaga kesehatan diri itu merupakan rentetan dari sekian banyak kewajiban untuk menjaga dan memelihara diri, sebagaimana dijelaskan Allah didalam Al qur’an :

يَأَيُّهَاالَّـذِيْنَ اَمَنُـوْا قُوْا اَنْفُـسَكُمْ وَاَهْلِيْـكُمْ نَارًا

Yaa Aiyuhal Ladziina Amanuu Quu Amfusakum Wa Ahlikum Naaroo

Artinya : Hai orang-orang yang beriman jagalah diri dan keluargamu dari siksaan api neraka





Tidak ada komentar:

Posting Komentar